Arab
|
Syams
|
Utaared
|
Zuhra
|
Ard
|
Qamar
|
Marrikh
|
Mushtarie
|
Zuhal
|
Uraanus
|
Niftuun
|
Belanda
|
Zon
|
Mercurius
|
Venus
|
Aarde
|
Maan
|
Mars
|
Jupiter
|
Saturnus
|
Uranus
|
Neptunus
|
Bengali
|
Surya
|
Budh
|
Shukra
|
Prithivi
|
Chand
|
Mangal
|
Brihaspati
|
Shani
|
-
|
-
|
Canton
|
Taiyeung
|
Suising
|
Gumsing
|
Deiqao
|
Yueqao
|
Fuosing
|
Moqsing
|
Tousing
|
Tinwongsing
|
Huoiwongsing
|
Filipina
|
Araw
|
Merkuryo
|
Beno
|
Daigdig
|
Buwan
|
Marte
|
Hupiter
|
Saturno
|
Urano
|
Neptuno
|
Gujarati
|
Surya
|
Budh
|
Shukra
|
Prathivi
|
Chandra
|
Mangal
|
Guru
|
Shani
|
Prajapathie
|
Varun
|
Indonesia
|
Matahari
|
Merkurius
|
Venus
|
Bumi
|
Bulan
|
Mars
|
Yupiter
|
Saturnus
|
Uranus
|
Neptunus
|
Inggris
|
Sun
|
Mercury
|
Venus
|
Earth
|
Moon
|
Mars
|
Jupiter
|
Saturn
|
Uranus
|
Neptune
|
Jawa
|
Srengenge
|
Buda
|
Kejora
|
Jagad
|
Rembulan
|
Anggara
|
Respati
|
Sani
|
-
|
-
|
Jepang
|
Taiyou
|
Suisei
|
Kinsei
|
Chikyuu
|
Tsuki
|
Kasei
|
Mokusei
|
Dosei
|
Ten'ousei
|
Kaiousei
|
Jerman
|
Sonne
|
Merkur
|
Venus
|
Erde
|
Mond
|
Mars
|
Jupiter
|
Saturn
|
Uranus
|
Neptun
|
Latin
|
Sol
|
Mercurius
|
Venus
|
Terra
|
Luna
|
Mars
|
Jupiter
|
Saturnus
|
Uranus
|
Neptunus
|
Melayu
|
Matahari
|
Utarid
|
Zuhrah
|
Bumi
|
Bulan
|
Marikh
|
Musytari
|
Zuhal
|
Uranus
|
Neptun
|
Mandarin
|
Taiyang
|
Shuixing
|
Jinxing
|
Diqiu
|
Yueqiu
|
Huoxing
|
Muxing
|
Tuxing
|
Tianwangxing
|
Haiwangxing
|
Perancis
|
Soleil
|
Mercure
|
Vénus
|
Terre
|
Lune
|
Mars
|
Jupiter
|
Saturne
|
Uranus
|
Neptune
|
Portugis
|
Sol
|
Mercúrio
|
Vênus
|
Terra
|
Lua
|
Marte
|
Júpiter
|
Saturno
|
Urano
|
Neptuno
|
Russia
|
Solnce
|
Merkurij
|
Venera
|
Zemlja
|
Luna
|
Mars
|
Yupiter
|
Saturn
|
Uran
|
Neptun
|
Sanskerta
|
Surya
|
Budha
|
Sukra
|
Dhara
|
Chandra
|
Mangala
|
Brhaspati
|
Sani
|
-
|
-
|
Thailand
|
Surya
|
Budha
|
Sukra
|
Lok
|
Chandra
|
Angkarn
|
Prhasbadi
|
Sao
|
Uranus
|
Neptune
|
Yunani
|
Rabu, 09 Januari 2013
Nama-Nama Planet Dalam Bahasa Lain
Planet
Planet, macAM PLANET, SEJARAH PLANET
Planet-planet
dalam Tata Surya:
1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Jupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Jupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
Planet adalah benda langit yang
memiliki ciri-ciri berikut:
v mempunyai massa yang
cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga
benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan
hidrostatik (bentuk hampir bulat);
v tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi
termonuklir terhadap deuterium di
intinya; dan,
v telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood;
mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup
besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar
orbitnya
v Berdiameter lebih dari 800 km
Berdasarkan definisi di
atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan planet. Hingga 24 Agustus 2006, sebelum Persatuan Astronomi Internasional (International
Astronomical Union = IAU) mengumumkan perubahan pada definisi
"planet" sehingga seperti yang tersebut di atas, terdapat sembilan
planet termasuk Pluto,
bahkan benda langit yang belakangan juga ditemukan sempat dianggap sebagai
planet baru, seperti: Ceres, Sedna,Orcus, Xena, Quaoar, UB 313. Pluto, Ceres dan UB 313 kini berubah statusnya menjadi
"planet
kerdil/katai."
Planet
diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres
Planetai yang artinya Bintang Pengelana. Dinamakan
demikian karena berbeda dengan bintangbiasa,
Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah)
dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada
masa sekarang) dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari.
Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet
dianggap sebagai representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet
adalah tujuh benda langit: Matahari,Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar
karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang. Sebelumnya, planet-planet
anggota tata surya ada 9, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter/Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 Agustus 2006, para
ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari daftar planet sehingga jumlah
planet di tata surya menjadi hanya 8
Planet dalam tata surya
Menurut IAU (Persatuan Astronomi
Internasional) sesuai dengan defenisi yang baru, maka terdapat delapan planet
dalam sistem Tata Surya:
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Yupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
Sejarah
Sejalan
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, pengertian istilah “planet” berubah dari
“sesuatu” yang bergerak melintasi langit (relatif terhadap latar belakang
bintang-bintang yang “tetap”), menjadi benda yang bergerak mengelilingi Bumi.
Ketika model heliosentrik mulai mendominasi pada abad ke-16, planet mulai
diterima sebagai “sesuatu” yang mengorbit Matahari, dan Bumi hanyalah sebuah
planet. Hingga pertengahan abad ke-19, semua obyek apa pun yang ditemukan
mengitari Matahari didaftarkan sebagai planet, dan jumlah “planet” menjadi
bertambah dengan cepat di penghujung abad itu.
Selama 1800-an, astronom mulai
menyadari bahwa banyak penemuan terbaru tidak mirip dengan planet-planet
tradisional. Obyek-obyek seperti Ceres, Pallas dan Vesta, yang telah
diklasifikasikan sebagai planet hingga hampir setengah abad, kemudian
diklasifikan dengan nama baru "asteroid".
Pada titik ini, ketiadaan definisi formal membuat "planet" dipahami
sebagai benda 'besar' yang mengorbit Matahari.
Tidak ada keperluan untuk menetapkan batas-batas definisi karena ukuran antara
asteroid dan planet begitu jauh berbeda, dan banjir penemuan baru tampaknya
telah berakhir.
Namun pada abad ke-20, Pluto ditemukan.
Setelah pengamatan-pengamatan awal mengarahkan pada dugaan bahwa Pluto
berukuran lebih besar dari Bumi, IAU (yang baru
saja dibentuk) menerima obyek tersebut sebagai planet. Pemantauan lebih jauh
menemukan bahwa obyek tersebut ternyata jauh lebih kecil dari dugaan semula,
tetapi karena masih lebih besar daripada semua asteroid yang diketahui, dan
tampaknya tidak eksis dalam populasi yang besar, IAU tetap
mempertahankan statusnya selama kira-kira 70 tahun.
Pada 1990-an dan awal 2000-an, terjadi
banjir penemuan obyek-obyek sejenis Pluto di daerah yang
relatif sama. Seperti Ceres dan asteroid-asteroid pada masa
sebelumnya, Pluto ditemukan hanya sebagai benda kecil dalam sebuah populasi
yang berjumlah ribuan. Semakin banyak astronom yang meminta agar Pluto
didefinisi ulang dari sebuah planet seiring bertambahnya penemuan obyek-obyek
sejenis. Penemuan Eris, sebuah obyek yang lebih masif daripada
Pluto, dipublikasikan secara luas sebagai planet kesepuluh, membuat hal ini
semakin mengemuka. Akhirnya pada 24 Agustus 2006, berdasarkan pemungutan suara, IAU membuat
definisi planet yang baru. Jumlah planet dalam Tata Surya berkurang menjadi 8
benda besar yang berhasil “membersihkan lingkungannya” (Merkurius, Venus, Bumi,
Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus), dan sebuah kelas baru
diciptakan, yaitu planet katai, yang pada awalnya terdiri dari tiga obyek,
Ceres, Pluto dan Eris.
Sejarah nama-nama planet
Lima planet terdekat ke Matahari selain
Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus)
telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata
telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing
planet (lihat tabel nama planet di bawah). Pada abad ke-6 SM, bangsa Yunani
memberi nama Stilbon (cemerlang) untuk Planet Merkurius, Pyoroeis (berapi)
untuk Mars, Phaethon (berkilau) untuk Jupiter, Phainon (Bersinar)
untuk Saturnus. Khusus planet Venus memiliki dua nama yaitu Hesperos (bintang
sore) danPhosphoros (pembawa cahaya). Hal ini terjadi karena dahulu
planet Venus yang muncul di pagi dan di sore hari dianggap sebagai dua objek
yang berbeda.
(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Langganan:
Komentar (Atom)

