Senin, 06 Januari 2014

Cara Memanejemen Emosi

Ada Beberapa Cara Memanegement Emosi yaitu:
v  Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
Orang yang jauh dari Tuhannya maka akan semakin mudah diperbudak oleh emosi-emosi negatife. Dan tidak mengenali emosi positif yang ada dalam dirinya.
v  Rasakan Yang Orang Lain Rasakan
Cobalah bayangkan apabila kita marah kepada orang lain. Nah, sekarang tukar posisi di mana kita menjadi korban yang dimarahi. Bagaimana kira-kira rasanya dimarahi. Kalau kemarahan sifatnya mendidik dan membangun mungkin ada manfaatnya, namun jika marah membabi buta tentu jelas kita akan merasakan akibat negatifnya sendiri.
v  Tenangkan Hati Di Tempat Yang Nyaman
Jika sedang marah alihkan perhatian kita pada sesuatu yang kita sukai dan lupakan segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri seperti taman, pantai, kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin tempat yang cocok bagi kita. Jika emosi agak memuncak mungkin rekreasi untuk penyegaran diri sangat dibutuhkan.
v  Mencari Kesibukan Yang Disukai
Untuk melupakan kejadian atau sesuatu yang membuat emosi kemarahan kita memuncak kita butuh sesuatu yang mengalihkan amarah dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan dapat membuat kita lupa akan masalah yang dihadapi. Seperti mendengarkan musik, main ps, bermain gitar atau alat musik lainnya, membaca buku, chating, menulis artikel, nonton film box office, dan lain sebagainya. Hindari perbuatan bodoh seperti merokok, penggunaan narkoba, dan lain sebagainya.
v  Curahan Hati / Curhat Pada Orang Lain Yang Bisa Dipercaya
Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita mungkin dapat sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak kita percayai untuk mencegah curhatan pribadi kita disebar kepada orang lain yang tidak kita inginkan. Bercurhatlah pada sahabat, pacar/kekasih, isteri, suami, orang tua, saudara, kakek, nenek, paman, bibi, dan lain sebagainya.
v  Mencari Penyebab dan Mencari Solusi
Ketika pikiran kita mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar masalah yang anda hadapi dan apa saja kira-kira jalan keluar atau solusi masalah tersebut. Pilih jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada. Mungkin itu semua akan secara signifikan mengurangi beban pikiran anda.
v  Cuek Dan Melupakan Masalah Yang Ada
Ketika rasa marah menyelimuti diri dan kita sadar sedang diliputi amarah maka bersikaplah masa bodoh dengan kemarahan kita. Ubah rasa marah menjadi sesuatu yang tidak penting. Misalnya dalam hati berkata: ya sudahlah…. sama yang kayak begini aja kok bisa marah, nggak penting banget sich...
v   Berpikir Rasional Sebelum Bertindak
Sebelum marah kepada orang lain cobalah kita memikirkan dulu apakah dengan masalah tersebut kita layak marah pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang karena dilihat oleh orang lain jadi marah dan langsung menegur dengan kasar mengajak ribut/ bertengkar. Masalah sepele jangan dibesar-besarkan dan masalah yang besar jangan disepelekan.
v  Fokus pada Tujuan, Cita-Cita Dan Impian Hidup
Semakin banyak cita-cita dan impian hidup kita maka semakin banyak hal yang perlu kita raih dan kejar mulai saat ini. Tetapkan impian dan angan hidup kita setinggi mungkin namun dapat dicapai apabila dilakukan dengan serius dan kerja keras. Hal tersebut akan membuat hal-hal sepele tidak akan menjadi penting karena anda terlalu sibuk dengan rajutan benang masa depan anda. Mengikuti nafsu marah berarti membuang-buang waktu kita yang berharga.

v  Jangan mau diperbudak amarah

Orang yang mudah marah dan cukup membuat orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah. Santai saja dan cuek terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup kita adalah yang paling penting. 

KRITERIA ATAU CIRI TES YANG BAIK




PEMBAHASAN

A.Validitas
Di dalam buku Encyclopedia of Education yanaag di tulis oleh Scarvia B.Anderson dan kawan-kawan disebutkan: A test is valid if it measures what it perpose to measure, artinya sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak di ukur. Dalam bahasa indonesia “valid” disebut dengan istilah “sahih” (Suharsimi Arikunto,2003:65)
Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan kenyataan.Sebagai contoh, informasi tentang seorang bernama Adi menyebutkan bahwa si A pendek kerena tingginya tidak lebih dari 140 sentimeter.Data tentang si Adi dikatakan valid apabila memang sesuai dengan kenyataan, yakni bahwa tinggi Adi kurang dari 140 sentimeter.Contoh lain, data Budi yang diperoleh  dari cerita orang lain menunjukkan bahwa ia pembohong. Bukti bahwa si Budi pembohong diperoleh dari kenyataan bahwa si Budi sering berbicara tidak benar, tidak sesuai dengan kenyataan. Dengan demikian maka data tentang Budi tersebut valid dan cerita orang tersebut benar.
Jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen valid, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid, karena dapat memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan atau keadaan sesungguhnya.
Cara yang digunakan untuk mengetahui validitas alat ukur yaitu menggunakan teknik korelasi product moment yang digunakan oleh pearson.Rumus korelasi product moment ada dua macam, yaitu:
1.Korelasi product moment dengan simpangan
            
2.Korelasi product moment dengan angka kasar
       
B.Daya Beda
            Daya beda atau pembeda adalah kemampuan sesuatu untuk membedakan antara data A dengan data B. Misalnya data A siswa yang pandai ( berkemampuan tinggi), dan data B siswa yang bodoh (berkemanpuan rendah). Daya pembeda bertujuan untuk membedakan antara siswa yang pandai dangan siswa yang bodoh.
            Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Indeks diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai 1,00.indeks beda memiliki tiga titik yaitu:
                     -1.00                                           0,00                                              1.00
daya pembeda negatif
daya pembeda rendah
daya pembeda tinggi(positif
           
            Bagi sautu tes atau soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun siswa bodoh, maka soal itu tidak baik kerena tidak mempunyai daya beda.Demikian pula jika semua siswa baik pandai maupun bodoh tidak menjawab dengan benar.soal tersebut tidak baik juga kerena tidak mempunyai daya pembeda.Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh siswa-siswa yang pandai saja.


C.Reliabilitas
            Kata reliabilitas dalam bahasa indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggis, berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya.
            Tes dikatakan dapat dipercaya  (reliabel) jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali.Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menujukkan ketetapan.Dengan kata lain, jika kepada siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan( rangking) yang sama dalam kelompoknya.tes yang menunjukkan ketetapan maka tes tersebut dapat dipercaya.Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.
            Jika validitas terkait dengan ketetapan objek yang tidak lain adalah tidak menyimpangnya data dari kenyataan, artinya bahwa data tersebut benar, maka konsep reliabilitas terkait dengan pemotretan berkali-kali.Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan tetap memberikan data yang sesuai dengan kenyataan.
D.Objektivitas
           Objektivitas berarti tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi.Lawan kata dari objektif adalah subjektif, artinya terdapat unsur pribadi yang memperngaruhi.Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melakukan tes tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi.
E.Standarisasi
            Tes terstandart adalah tes yang telah dicobakan berkali-kali sehingga dapat di jamin kebaikannya.Di negara-negara berkembang  biasa tersedia tes semacam ini, dan di kenal dangan nama standardizedn test.sebuah tes terstandart biasanya memiliki identitas antara lain: sudah dicobakan berapa kali dan di mana, berapa koefisien validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda,  dan lain-lain keterangan yang dianggap perlu.






 Nurkancana dalam Ahmad hamid(2009:124) mengemukakan bahwa baik buruknya suatu tes atau alat ukur dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:
1.      Validitas
2.      Reliabilitas
3.      Tingkat kesukaran
4.      Daya beda
Dalam buku karangan Ahmad Hamid mengemukakan kriteria alat ukur atau tes yang baik yaitu :
A.Validitas
            Validitas atau kesahihan suatu instrumen dapat diartikan sebagai ketepatan dan kecermatan dalam fungsinya sebagai alat ukur atau tes.Alat tes dikatakan valid bila benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan pengukuran.Azwar dalam Ahmad Hamid(2009:125) mengemukakan bahwa “ valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya suatu tes tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat”.
B.Daya Pembeda
            Daya pembeda(daya diskriminasi) dari suatu alat tes merupakan kemampuan alat ukur untuk membedakan antara siswa yang belum mampu dengan siswa yang sudah mampu.Dalam hal ini Azwar mengemukakan bahwa “Daya diskriminasi item adalah kemampuan item dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi(diwakili oleh mereka yang termasuk kelompopk tinggi) dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah(diwakili oleh meraka yang termasuk dalam kelompok rendah).Sudijono mengemukakan “daya pembeda item itu dapat diketahui melalui atau dengan melihat besar kecilnya indeks diskriminasi item.”
C.Reliabilitas
            Reliabilitas dapat diartikan sebagai tingkat kepercayaan atau keterandalan.Azwar mengemukakan bahwa Reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya.

 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto suharsimi.2003.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara
Hamid ahmad.2009.Evaluasi Pengajaran.Banda Aceh:Syiah Kuala University Press

Sabtu, 04 Januari 2014

RPLBK/SATUAN LAYANAN

RANCANGAN PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Satuan Pendidikan                 : SMA AMZA FOUNDATION
Kelas/ Semester                     : I/XII  
Alokasi Waktu                       : 1 x 45 menit
Tugas perkembangan             :Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang  pendidikan lanjutan


A
Topik Permasalahan
Pilihan pendidikan Lanjutan(Perguruan Tinggi)
B
Kompetensi Dasar
Memiliki Pemahaman tentang pilihan pendidikan lanjutan
C
Bidang bimbingan
Karir
D
Jenis layanan
Layanan Informasi
E
Format Layanan
Klasikal
F
Fungsi Layanan
Pemahaman,Pencegahan dan Pengembangan
G
Tujuan Layanan
Tujuan informasi pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi:
1. Peserta didik mengetahui tentang pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi(jenis pendiddikan lanjutan)
2. Peserta didik memahami pentingnya pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi
3. Mengetahui fakultas dan jurusan/prodi yang ada diperguruan tinggi
4. Peserta didik dapat membuat keputusan tentang pendidikan lanjutan yang akan di jalani.
H
Sasaran layanan
Siswa kelas XII
I
Uraian kegiatan
1.      Strategi penyajian/metode

Ceramah
Tanya jawab
2.      Materi
1.      Pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi
2.      Peranan pendidikan lanjutan
3.      Jenis-jenis pendiikan lanjutan dan perguruan tinggi
4.      Jurusan/prodi di perguruan tinggi
3.      Uraian materi
1.Pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi: Akper,Akbid,UNSYIAH,UIN IAIN UNMUHA,SERAMBI,Sekolah Tinggi Ilmu komputer,Menejemen,LP3AI.
2.   Jalur masuk pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi: USMU,SNMPTN,UMB.
3.    Waktu menempuh pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi: Akhir semester V,menjelang UN (Februari),Setelah UN,Sesuai Kebijakan Perguruan tinggi.
4.      Hal yang perlu dipersiapkan untuk menempuh pendidikan lanjutan:
a.tentukan cita-cita
b.pilih program studi dan perguruan tinggi yang sesuai cita-cita.


J
Kegiatan pelayanan
1.      Kegiatan awal/pendahuluan
·         Pembukaan 5 menit
·         Mengabsen peserta didik
·         Berdoa
·         Mengajukan pertanyaan kepada peserta didik
1.      Apakah peserta didik pernah memikirkan pendidikan lanjutan?
2.      Apakah peserta didik mengetahui prodi yang akan di ambil di perguruan tinggi?
2.      Kegiatan inti
Kegiatan inti dilakukan selama 30 menit :
Guru dan peserta didik tanya jawab mengenai pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi
3.   Kegiatan akhir/ penutup
Kegiatan penutup dilakukan selama 10 menit:
·         Menyimpulkan materi yang telah disajikan
·         Bertanya/ memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
·         Penugasan

K
Tempat penyajian
Ruang kelas XII
L
Waktu
1 x 45 menit
M
Penyelenggara layanan
Guru BK
N
Pihak yang disertakan
-
O
Media dan bahan yang digunakan
Spidol, papan tulis, Laptop/ LCD
P
Penilaian
1.      Penilaian awal

2.      Penilaian proses


3.      Penilaian hasil
a.       Laiseg

b.      Laijapen

c.       Laijapang

·       Masih ada siswa yang seperti bingung terhadap pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi
·    Masih ada siswa yang kurang memperhatikan materi selama proses pemberian informasi berlangsung

·       Siswa memahami pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi.
·  Siswa dapat mempersiapkan dirinya untuk menempuh pendidikan lanjutan.
·    Siswa dapat menjalani pendidikan lanjutan di perguruan tinggi dengan jurusan yang sesuai dengan dirinya.